MATERI PAI KELAS VI (ENAM)
JASA-JASA KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah ke-4 dalam Islam. Beliau melanjutkan kepemimpinan Islam menggantikan Usman bin Affan yang dibunuh oleh kaum pemberontak yang tidak puas dengan kepemimpinan Usman bin Affan. Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah selama 6 tahun.
Ali bin Abi Thalib memiliki nama lengkap Ali bin Abu Thalib bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ali dilahirkan di Mekkah pada hari Jum'at 13 Rajab 570 M atau 32 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Ali bin Abi Thalib masuk Islam sejak usia 7 tahun. Nabi Muhammad saw memberikan nama panggilan kepada Ali yaitu Abu Turab yang memiliki arti Bapaknya Tanah.
Ali bin Abi Thalib merupakan seorang khalifah yang sangat zuhud dan hidup sederhana. Beliau seorang yang cerdas, cekatan, teguh pendirian dan sangat pemberani. Oleh karena itu, Ali bin Abi Thalib dikenal dengan 'Asadullah" artinya "Singa Allah". Selain itu, beliau juga memiliki julukan "babul 'ilmi". Ali bin Abi Thalib diibaratkan oleh Nabi Muhammad saw. sebagai pintu gerbangnya ilmu. Oleh karena Nabi Muhammad saw. tidak memiliki anak laki-laki, beliau mengangkat Ali menjadi anak angkat.
Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai anak asuh oleh Nabi Muhammad saw. ketika berusia 6 tahun sebagaimana Nabi Muhammad saw. pernah diasuh oleh Abu Thalib. Ketika Nabi Muhammad saw. diangkat menjadi rosul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ali bin Abi Thalib adalah orang kedua yang menerima dakwah Islam setelah Khadijah binti Khuwalid, Istri Nabi Muhammad saw.
Sebagai anak asuh Rosulullah saw., Ali banyak menimba ilmu baik ilmu keagamaan maupun pendidikan akhlak seperti kejujuran, silaturrahmi, saling mengasihi dan menyayangi, memuliakan tamu, suka menolong dan membantu, dermawan dan lain-lain sehingga sifat-sifat Nabi Muhammad saw. tertanam didalam dirinya. Ali bin Abi Thalib sudah mendapatkan didikan yang mencerminkan akhlak islami dari Rosulullah saw. Nabi Muhammad saw. senantiasa memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada Ali. Kasih sayang beliau terhadap Ali bin Abi Thalib sudah seperti anak kandungnya sendiri.
Ali bin Abi Thalib tumbuh besar menjadi orang saleh dan sangat mencintai Rosulullah saw. kecintaannya dibuktikan sewaktu Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ali diperintahkan untuk tinggal dirumah Rosulullah saw. dan tidur ditempat tidurnya. Hal ini dimaksudkan untuk memperdaya kaum Quraisy yang berencana untuk membunuh Nabi Muhammad saw.
Selain menjadi anak angkat, Ali juga diangkat menjadi menantu nabi Muhammad saw. Beliau dinikahkan dengan putri kesangan Nabi saw yang bernama Fatimah Az-Zahra, dari pernikahan tersebut beliau dikaruniai dau anak laki-laki yaitu Hasan dan Husein.
Ali bin Abi Thalib meninggal di usia 64 tahun karena pembunuhan yang dilakukan oleh Abdurrahman bin Muljam, seseorang yang berasal dari golongan Khawarij (pembangkang), saat mengimami sholat subuh di masjid Kuffah, pada tanggal 19 Ramadhan, dan Ali menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriah.
Selama menjadi khalifah belaiu menorehkan banyak jasa terhadap kemajuan dan perkembangan dunia Islam, diantaranya :
1. Menata administrasi negara dan mengganti beberapa pejabat yang dilantik oleh khalifah sebelumnya.
Ketika menjadi khalifah, Ali bin Abi Thalib tidak segan-segan mengganti beberapa orang gubernur yang diangkat oleh khalifah sebelumnya. Hal ini dilakukan karena mereka diangkat semata-mata karena adanya hubungan kekerabatan, bukan atas kemampuan. Adapun pejabat-pejabat baru yang diangkat oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib yaitu Sahl bin Hanif (gubernur Syiria), Usman bin Hanif (gubernur Basrah), Qays bin Sa'ad (gubernur Mesir), Umrah bin Syihab (gubernur Kuffah), Ubaidillah bin Abbas (gubernur Yaman).
2. Mengambil kembali tanah milik negara dan harta baitul mal.
Pada masa khalifah Usman bin Affan, banyak kerabatnya yang diberi fasilitas negara. Ali bin Abi Thalib memiliki tanggung jawab untuk membereskan masalah tersebut. Beliau menarik kembali tanah dan harta milik negara yang dibagikan kepada pejabat gubernur. Harta tersebut dikembalikan fungsinya untuk kepentingan negara dan kaum lemah.
3. Penulisan buku pokok-pokok ilmu Nahwu.
Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan Abul Aswad Ad Duali untuk menulis sebuah buku tentang ilmu Nahwu (Qaidah Nahwiyah). Ilmu Nahwu merupakan ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah dalam membaca dan memahami sumber ajaran Islam.
4. Membangun kota Kuffah.
Khalifah Ali bin Abi Thalib banyak meninggalkan jejak peradaban dan keilmuan yang tinggi. Beliau berhasil membangun kota kuffah secara khusus. Awalnya kota tersebut disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Muawiyah bin Abi Sofyan, namun pada akhirnya kota Kuffah dijadikan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan, nahwu, tafsir, dan hadis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar